GMC (Geographical Mounteineering Club) UI selalu mengadakan beberapa perjalanan dalam alur penerimaan anggota baru di tiap tahunnya. Perjalanan yang akan diceritakan kali ini adalah simulasi perjalanan panjang yang dilaksanakan di gunung Papandayan, Garut, Jawa Tengah. Perjalanan Caang GMC UI 2012 menuju gunung Papandayan dimulai pada hari Jum’at, 26 April 2013. Kami berkumpul di Geografi pada pukul 13.00 setelah sholat Jum’at selesai. Pemanasan dilakukan sebelum mulai perjalanan. Pukul 14.00 kami mulai berjalan ke Pocin untuk naik angkot ke Kp. Rambutan. Angkot yang kami naiki yaitu angkot 112 dengan biaya Rp. 5.000,-/orang. Kami sampai di Kp. Rambutan pukul 15.30. Sesampainya di Kp. Rambutan kami membeli makan untuk makan malam dan menunggu semua ca’ang dan mentor berkumpul. Setelah semuanya berkumpul, kami naik bus ke arah Garut (Terminal Guntur) yaitu bus Wanaraja. Ongkos yang kami keluarkan Rp. 30.000,-/orang. Bus mulai jalan dari Kp. Rambutan pukul 16.00 dan tiba di terminal Guntur pukul 20.00. Setelah turun dari bus, kami makan malam dan menyewa angkot. Biaya yang berhasil dinego sebesar Rp. 10.000,-/orang. Kami naik angkot pada pukul 20.40 dan tiba di Cisurupan pukul 22.10. Sambil menunggu pick up, di Cisurupan kami melakukan orientasi medan untuk mencari posisi kami saat itu. Setelah menyewa pick up, kami naik dengan kapasitas maksimal 13 orang di setiap pick up dengan biaya Rp. 13.000,-/orang. Cuacanya sangat dingin ditambah lagi pick up yang berjalan lumayan kencang. Jalanan yang kami lalui ialah jalanan aspal yang sudah rusak. Pick up yang kami naiki sempat terjebak di bagian kiri belakang pada pertengahan jalan. Beberapa orang terpaksa turun dan mendorong pick up hingga melalui tanjakan. Kami tiba di Camp David pada pukul 00.15. Kami melakukan proses administrasi dengan membayar Rp. 2.000,-/orang. Untuk istirahat kami diberi pilihan untuk mendirikan tenda atau menumpang di warung yang ada di sana. Kami memilih untuk menumpang di warung. Ibu pemilik warung sangat ramah dan senang bila ramai karena katanya suasana akan menjadi lebih hangat.
Kami bangun pukul 05.30. Setelah bangun, kami beres-beres barang dan memesan sarapan nasi goreng dengan harga Rp. 8.000,-. Setelah selesai sarapan dan beres-beres, kami berkumpul untuk briefing pukul 09.00 dan memulai tracking pukul 09.30. Tracking dimulai dengan melewati jalanan berbatu yang menanjak dan cuaca yang kering. Kami melewati kawah. Bau belerang sangat tercium sehingga sangat disarankan untuk menggunakan masker. Setelah berjalan selama kurang lebih 45 menit kami berhenti di persimpangan Kawah Mas. Kami melakukan dokumentasi. Perjalanan dilanjutkan pukul 10.45. Pada perjalanan ke Pondok Salada, kami menyebrangi Ci Dayeuh. Kami melalui jalur naik yang digunakan sebagai jalur motor, setelah itu kami melalui jalanan berbatu yang menanjak namun hampir landai. Kami sempat berhenti di persimpangan antara jalur Cisurupan dengan jalur Pangalengan untuk menuju ke Pondok Salada. Di sana kami memakan semangka yang disediakan oleh pendaki lain. Setelah berhenti kira-kira 10 menit, kami melanjutkan perjalanan menuju Pondok Salada. Setelah menanjak kurang dari 10 menit, terdapat jalan menurun. Tak lama setelah itu kami sampai di Pondok Salada tepat pukul 12.00. Kami segera mendirikan tenda dan makan siang. Evaluasi dilakukan pada pukul 19.00. Saat evaluasi kami mempersentasikan hasil perjalanan dari Camp David. Selesai evaluasi pukul 21.00 kami dipersilahkan untuk tidur dan harus bangun pagi karena keesokan harinya kami akan summit ke Tegal Alun. Karena beberapa kondisi, kami tidak diperbolehkan untuk naik ke puncak Papandayan.
Keesokan harinya kami bangun pukul 03.00. Kami segera memasak sarapan. Setelah sarapan kami berkumpul dan memulai perjalanan pada pukul 05.30. Perjalanan dimulai dengan berjalan ke arah barat daya. Kami melalui hutan sampai menemukan jalur sungai mati. Sungai mati ialah jalur aliran sungai yang sudah tidak ada airnya, terdiri dari batu-batu besar dan jalur yang terjal. Setelah melalui sungai mati kami melalui hutan yang di dalamnya terdapat banyak pohon-pohon kering sampai akhirnya kami menemukan jalur yang di sisinya banyak tumbuhan edelweiss. Permukaan tempat tersebut landai dan dikelilingi hutan. Kami melakukan blitz dan memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke arah selatan. Kami kembali melalui hutan dengan suasanya seperti hutan sebelumnya. Setelah melalui hutan tersebut selama kurang lebih 5 menit kami tiba di Tegal Alun. Sesampainya di Tegal Alun kami menyanyikan lagu Indonesia Raya. Biasanya lagu Indonesia Raya selalu dibawakan oleh GMC UI bila sudah mencapai puncak, namun karena tidak bisa ke puncak kami menyanyikannya di Tegal Alun. Di Tegal Alun kami melakukan dokumentasi, ploting, dan beristirahat sambil memakan bekal yang kami bawa. Setelah kira-kira 1 jam kami kembali turun ke Pondok Salada. Kami melalui jalur yang berbeda saat menuju tempat yang penuh tumbuhan edelweiss tadi. Setelah melewati lokasi tersebut kami kembali melewati jalur yang berbeda sampai menuju sungai mati. Kami tiba di Pondok Salada pukul 10.30. Kami segera menyiapkan makan siang dan beres-beres. Setelah selesai makan siang kami berkumpul pukul 12.00 untuk persiapan turun ke Camp David. Perjalanan turun dimulai pada pukul 12.17 dengan melalui jalur yang sama seperti pada saat pendakian. Tiba di Camp David pada pukul 15.00. Selama kurang lebih 1 jam kami ganti baju dan mandi. Kami membayar Rp. 23.000,-/orang untuk naik kendaraan sampai ke terminal Guntur. Kendaraan yang kami naiki sama seperti saat berangkat pada hari Jum’at. Kami menaiki pick up sampai Cisurupan, kemudian ganti dengan menaiki angkot sampai terminal Guntur. Sampai di terminal Guntur kami menunggu semua ca’ang dan mentor berkumpul. Kami menaiki bus Wanaraja sampai ke Depok dengan biaya Rp. 35.000,-/orang. Sesampainya di Depok, bus berhenti di pom bensin Margonda pada pukul 00.00. Setelah turun dari bus kami mengambil carrier dan kembali ke rumah masing-masing.
Sekian cerita perjalanan ke gunung Papandayan ^^ semoga geogan-geocan terhibur dengan panorama alamnya~ SAVE OUR LOVELY EARTH~!!!!!
-yp
0 comments:
Post a Comment